Para Tetangga Ungkap Kelakuan Mark Zuckerberg yang Bikin Resah

Palo Alto – Lingkungan elit Crescent Park di Palo Alto, California, selama puluhan tahun dikenal sebagai kawasan tenang dengan hunian para dokter, pengacara, eksekutif, dan profesor Universitas Stanford. Namun, suasana damai itu berubah sejak Mark Zuckerberg, pendiri Facebook, pindah ke kawasan tersebut 14 tahun lalu.

Lingkungan yang Berubah Sejak Zuckerberg Pindah

Menurut keterangan sembilan tetangga yang diwawancarai, Zuckerberg membeli beberapa rumah di Crescent Park dan mengubah lima di antaranya menjadi kompleks pribadi untuk keluarganya. Kompleks ini dilengkapi rumah tamu, taman rimbun, lapangan, kolam renang, dan pagar tanaman tinggi.

Tak hanya itu, di bawah tanah ia membangun ruang besar yang dijuluki tetangga sebagai “bunker” atau “gua kelelawar”. Proyek ini memakan waktu delapan tahun, menimbulkan kebisingan, lalu lintas alat berat, dan gangguan di jalan sekitar.

Kritik Tetangga dan Konflik dengan Pemerintah Kota

Michael Kieschnick, tetangga yang rumahnya berbatasan di tiga sisi dengan properti Zuckerberg, mengaku kesal karena merasa lingkungannya seperti “dijajah”. Ia menilai Zuckerberg bisa saja membangun kompleks di area yang lebih luas, bukan di tengah kawasan pemukiman.

Pemerintah kota Palo Alto awalnya menolak izin pembangunan pada 2016, namun kemudian menyetujui dengan skema bertahap. Hingga kini, tercatat 56 izin telah diberikan untuk properti Zuckerberg, meski pembangunan sempat terhenti beberapa bulan terakhir.

Dampak Gangguan bagi Warga

  • Jalan masuk rumah warga sering terblokir.
  • Ban kendaraan bocor akibat puing konstruksi.
  • Kaca spion tersenggol alat berat.
  • Musik pesta terdengar bising hingga larut malam.

Bahkan, pesta-pesta yang diadakan sering menutup jalan selama berhari-hari. Tamu undangan datang dengan gaun, tuksedo, hingga kostum sesuai tema, dilayani parkir valet dan kiriman perabot mewah.

Hubungan yang Tidak Akrab

Peter Forgie, pensiunan pengacara yang sudah tinggal 20 tahun di Crescent Park, mengatakan bahwa ia mencoba mengajak Zuckerberg bersosialisasi, namun selalu ditolak. Meski begitu, staf Zuckerberg terkadang mengirimkan hadiah seperti anggur bersoda, cokelat, donat Krispy Kreme, bahkan headphone peredam bising untuk tetangga.

Kesimpulan

Kisah ini menjadi gambaran bagaimana kehadiran figur publik dan miliarder dapat mengubah dinamika sosial sebuah lingkungan. Kelakuan Mark Zuckerberg di Crescent Park memicu perdebatan antara privasi, hak kepemilikan, dan kenyamanan bersama di komunitas elit.

Mark Zuckerberg di kawasan Crescent Park
Mark Zuckerberg, pendiri Facebook, menjadi sorotan warga Crescent Park karena aktivitasnya yang dinilai mengganggu ketenangan lingkungan.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *