Malaysia Turunkan Harga BBM dan Bagikan Uang Tunai ke Warga 18 Tahun ke Atas
Kuala Lumpur – Pemerintah Malaysia turunkan harga BBM dan mengumumkan bantuan langsung tunai (BLT) sebesar 100 Ringgit atau sekitar Rp 385 ribu kepada seluruh warga berusia 18 tahun ke atas. Kebijakan ini diambil untuk meredakan ketegangan sosial akibat tingginya biaya hidup dan penerapan pajak baru.
Caption: Warga Malaysia antre mengisi bahan bakar setelah pemerintah menurunkan harga BBM. (Foto: Istimewa)
Langkah Pemerintah Malaysia Redam Kemarahan Publik
Dalam pidato khusus yang disiarkan secara nasional pada Rabu (23/7/2025), Perdana Menteri Anwar Ibrahim menjelaskan bahwa bantuan uang tunai ini adalah respons cepat terhadap keresahan masyarakat. Sebanyak 18 juta warga Malaysia akan menerima bantuan yang dibayarkan sekali (one-off payment).
“Pemerintah akan memberikan bantuan tunai sebesar 100 Ringgit kepada semua warga negara berusia 18 tahun ke atas, mulai bulan depan,” ujar Anwar dalam pidatonya, seperti dikutip dari South China Morning Post.
Subsidi BBM: Harga RON95 Turun Mulai September
Sebagai bagian dari paket bantuan sosial, harga bahan bakar RON95 juga akan diturunkan menjadi 1,99 Ringgit per liter (sekitar Rp 7.673), dari sebelumnya 2,05 Ringgit (Rp 7.905). Kebijakan ini akan dimulai pada bulan September 2025.
Meski belum dijelaskan bagaimana langkah ini akan mempengaruhi reformasi subsidi jangka panjang, pemerintah menegaskan bahwa masyarakat tidak akan terbebani.
“Pemerintah tetap berkomitmen pada rencana restrukturisasi subsidi bensin RON95 … namun kami menjamin masyarakat tidak akan terdampak,” tegas Anwar Ibrahim.
Dukungan Pemerintah Malaysia Menghadapi Tekanan Ekonomi
Kebijakan ini diumumkan saat masa jabatan Anwar memasuki pertengahan periode. Banyak masyarakat mengeluhkan kondisi ekonomi akibat pemotongan subsidi dan penerapan pajak baru atas barang impor. Hal ini memicu turunnya tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Anwar.
Melalui langkah ini, pemerintah Malaysia berharap dapat meningkatkan kepercayaan publik dan memberikan bantuan nyata kepada warga yang terdampak langsung oleh inflasi dan tekanan ekonomi lainnya.
Reaksi Publik dan Tantangan Pemerintah Malaysia
Reaksi publik terhadap pengumuman ini cukup beragam. Sebagian besar menyambut baik bantuan tunai dan penurunan harga BBM, namun tak sedikit pula yang menyoroti keberlanjutan program tersebut di tengah defisit anggaran negara.
Dengan kondisi ekonomi global yang belum stabil, langkah Malaysia untuk memberikan stimulus fiskal langsung kepada rakyatnya menjadi sorotan internasional.
Kesimpulan
Malaysia turunkan harga BBM dan menyalurkan bantuan tunai kepada jutaan warganya merupakan upaya konkret untuk menjaga stabilitas sosial dan ekonomi. Kebijakan ini menandai keseriusan pemerintah Anwar Ibrahim dalam merespons cepat tekanan masyarakat, sekaligus menjaga keseimbangan fiskal di tengah reformasi ekonomi nasional.